![]() |
Ini dia pegemudi Tabrakan maut Lamborghini |
![]() |
Ia terlihat santai dan tidak menolong korban yang ditabraknya |
Bagaimana hingga supercar ini bisa menabrak pedagang kaki lima di pinggir jalan? Usut punya usut, si pengendara ternyata sedang melakukan balapan liar. Ia kejar-kejaran dengan Ferrari dan oleng. Mungkin si pengendara tak bisa mengendalikan kendaraannya yang melaju super cepat itu, hingga akhirnya menabrak orang-orang tak bersalah di pinggir jalan.
Seperti yang saya tulis di awal, jika sesuatu tidak digunakan secara tepat, maka ia akan menjadi senjata pembunuh yang membahayakan. Lamborghini adalah mobil cepat yang jika digunakan untuk balapan, seharusnya dilakukan di sirkuit yang resmi, bukan di jalanan. Penyalahgunaan ini menyebabkan sebuah nyawa melayang percuma.
Saya sempat miris saja, memikirkan, bagaimana dengan keluarga korban yang notabenenya adalah, pasti dari keluarga yang tidak mampu? Bagaimana mereka akan melanjutkan hidup jika salah seorang keluarganya tewas mengenaskan akibat keegoisan pengendara?
Sedangkan untuk Wiyang Lautner (24 tahun), saya sih, jujur saja, tidak prihatin. Dia pelaku yang melakukan balapan liar dan ugal-ugalan hingga menyebabkan sebuah nyawa melayang, dia juga pasti orang kaya, yang akan dengan mudah mengatur semuanya dengan uang, maka buat apa prihatin kepadanya. Bahkan tindak lanjut kasus ini saja, saya masih meragukan akan diusut tuntas atau tiba-tiba berhenti begitu saja nanti? Kita lihat saja.
Selanjutnya, kejadian ini menjadi salah satu bukti bahwa mereka, orang-orang kaya, seringkali melakukan keegoisan yang akut. Sudah banyak lah contohnya, konvoi motor besar yang kadang mengganggu jalan, pemilik kendaraan mahal yang melaju bak kesetanan, dan masih banyak lagi. Kita orang miskin yang nggak bisa apa-apa ini, hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Kadang-kadang, saya yakin juga mendoakan mereka pada hal-hal yang tidak baik.
Menjadi kaya adalah anugerah. Dan ketika sampai pada titik itu, seharusnya, bersikaplah santun, ramah, dan bersahaja. Agar alam dan lingkungan sekitar ikut mendoakan hal yang baik. Jangan egois, lalu berbuat semena-mena.
EmoticonEmoticon