![]() |
Saya dan Istri |
Saat menuliskan postingan ini, saya sempat melirik pada kalender yang ada di layar laptop, di sebelah kanan bawah, menunjukkan angka 24 Maret 2016. Itu artinya, sebentar lagi usia pernikahan saya dengan istri genap dua tahun. Alhamdulillah. Nggak nyangka akhirnya saya menikah juga.
Padahal, dulu saya sempat kepikiran untuk pasrah karena sering menerima penolakan. Pasalnya, saya punya kekurangan. Banyak malah. Wajah jelek, berkulit gelap, banyak jerawat, dan berminyak. Kaki kanan kecil dibandingkan kaki sebelahnya, sehingga jalan saya nggak bisa normal. Lihat saja videonya DISINI jika nggak percaya.
Tapi, istri saya tuh emang luar biasa sih. Ketika baru kenal seminggu dan saya ajak menikah, eh dia malah bilang mau dan bersedia. Apa coba yang dia bilang ketika itu, "Soalnya, aku nggak punya alasan buat nolak sih, Bi!"
Alamak! Padahal, jika standarnya adalah wajah yang tampan dan kesempurnaan fisik, kekurangan yang saya sebutkan di atas adalah alasan yang tepat untuk digunakan, bukan? Tapi tidak, mungkin, istri saya tidak menempatkan ketampanan dan fisik di urutan pertama. Makanya saya bisa diterima.
Oke, selain sebentar lagi saya anniversary yang kedua, saat ini Alif, anak pertama saya juga sudah berumur setahun lebih. Sempat sakit beberapa hari kemarin, tapi sekarang sudah kembali normal. Sedang dalam masa pemulihan. Butuh istirahat dan makan yang banyak.
![]() |
Ini Alif masih tiga bulanan |
Sungguh, maka nikmat Tuhanmu yang manakah lagi yang akan kamu dustakan?
Dulu, ketika hendak menikah, saya beberapa kali disergap keraguan. Paling sering, takut kalau nanti tidak bisa menafkahi. Mengapa bisa demikian? Mengapa saya sampai ketakutan?
Balik lagi! Saya kan punya kekurangan, ini membuat saya tidak bisa bergerak cekatan, tidak bisa lebih gesit. Jalan saya pelan, mobilitas saya hanya yang ringan-ringan. Kondisi inilah yang membuat banyak perusahaan yang saya lamar menolak.
"Maaf, Mas, kami belum bisa menerima." kata salah seorang pewawancara saya dulu, "perusahaan kami ingin mencari pekerja yang bisa melakukan mobilitas tinggi."
Saya tersenyum getir waktu itu, menganggukkan kepala pelan, dan balik kanan keluar ruangan.
Karena agak susah mendapatkan pekerjaan yang tetap dan menjanjikan itulah, maka saya khawatir, cemas kalau-kalau setelah menikah malah tidak bisa memberi makan anak orang dan anak sendiri. Kan bahaya. Ini celaka dua puluh tiga namanya!
Keimanan saya memang lemah, naik turun. Sering terjun bebas malah. Sehingga untuk urusan sepele itu saja, saya sampai kelimpungan. Galau. Yakin mau menikah? Lah wong mencukupi makan diri sendiri saja masih kalang kabut, kok berani-beraninya mengajak seorang perempuan untuk bersama-sama sepanjang usia?
Untung, ibu saya sering menasihati, bilang, "Kalau cicak yang nggak bisa terbang saja bisa makan dan kenyang (padahal mangsanya nyamuk, bisa terbang bebas). Apalagi kamu, Syaiha!"
Maka, dulu, saya ajaklah istri saya menikah. Itu benar-benar nekat. Gaji saya sebagai seorang guru les tidak sampai satu juta sebulan. Dapat apa uang segitu? Tapi, ya bismillah saja. Lanjutkan!
Luar biasanya, benar kata orang, setelah menikah rejeki saya bertambah. Ada-ada saja jalan masuknya. Dari arah yang benar-benar tidak pernah saya duga. Saya bisa makan, istri saya juga kenyang. Sekarang, ketika anak saya sudah beranjak besar, ia juga tidak busung lapar. Nutrisinya tercukupi. Setiap bulan, saya bahkan juga bisa memberi orang tua dan mertua.
Sekali lagi, maka nikmat Tuhanmu yang manakah lagi yang akan kamu dustakan?
Sekarang, saya benar-benar bersyukur, walau kaki saya istimewa, saya tetap bisa hidup tanpa harus meminta-minta. Saya hidup dari apa yang saya usahakan, dari apa yang saya kerjakan.
Benar, bahwa Allah memberikan saya banyak kelemahan, tapi di samping itu semua, jika saya mau memikirkan, saya juga dibekali banyak kelebihan. Maka disanalah yang akan saya maksimalkan.
Demikian.
18 komentar
awesome banget bang, jadi pengen ndang 'bertaruh' pada kehidupan, menyegerakan menikah. haha..
Bang Syaiha mampu menganggap kekurangan yang dimiliki adalah keistimewaan baginya. #Salut!
subhanallah, luar biasa ceritanya bang Syaiha.. ceritanya begitu inspiratif.
Tran Ran
Makasih bang, sepertinya saya harus banyak belajar sama ummi ella :)
selalu keren bang syaiha subhanallah :)
Menginspirasi sekali Bang, luarbiasa
Salut luar biasa
Subhanalloh......semoga bisa menginspirasi bagi lelaki dan para wanita yg lg bingung, juga bagi para calon mertua yg matre hahaha...
Jadi termovasi nikah juga...
Mhon do'anya ya...
Keren bang, inspiratif bagi para jomblo yg masih ketakutan utk menikah #eh
Keren bang, inspiratif bagi para jomblo yg masih ketakutan utk menikah #eh
Kalau saya punya perusahaan besar maka orang yang akan saya rekrut pertama kali adalah Bang Syaiha. Nggak usah pake surat lamaran... nggak penting itu.
Kalau saya punya perusahaan besar maka orang yang akan saya rekrut pertama kali adalah Bang Syaiha. Nggak usah pake surat lamaran... nggak penting itu.
Subhanallah bang...
Menikah = menarik rejeki
Yang belum nikah... buruannnn.. *ngelirik ke Gilang*
Video nya keren banget bang! Menginspirasi! Saya terharu....:')
Hebat..inspiratif banget bang! semoga samawa sampe akhir..aamiin..
EmoticonEmoticon